Sabtu, 20 September 2014

Tips Merawat Batik Tulis

Merawat batik tulis memang sedikit berbeda dan tidak semudah merawat batik cap ataupun batik printing. Tetapi bukan berarti Anda tidak bisa merawatnya. Jangan jadikan alasan ini membuat Anda tidak ingin membeli atau memiliki batik tulis.
Batik tulis bukanlah kain sembarangan untuk disandang tetapi memiliki nilai seni dan filosofi tersendiri didalamnya. Nah, untuk menjaga warna batik tulis agar tidak pudar dibutuhkan perawatan khusus. Jual batik betawi
Tips ini diberikan dalam acara diskusi Batik Indonesia yang diselenggarakan pada Selasa, 6 Oktober 2009 oleh Standard Chartered Bank, sebagai dukungan pada pengukuhan batik Indonesia sebagai Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO. Ikuti langkah-langkah berikut agar tekstur dan warna batik tulis Anda tidak pudar dan tahan lama.
- Simpanlah batik tulis, baik yang berupa kain atau pakaian di tempat yang tidak lembab dan terhindar dari cahaya matahari secara langsung.
- Untuk kain batik, bungkus dengan kertas pembungkus kimono atau jenis kertas lain yang tidak bersifat asam. Beri bebauan yang dapat mengusir ngengat perusak kain, misalnya akar-akaran alami atau biji merica. Hindari penggunaan zat kimia seperti kapur barus karena berisiko merusak warna.
- Secara periodik, sekitar dua minggu sekali, buka kain batik untuk diangin-anginkan. Jemurlah selama 10 hingga 15 menit saat pagi hari agar kain tidak lembab.
- Untuk mencuci batik tulis, jangan menggunakan mesin. Cucilah secara manual dengan tangan dan jangan gunakan sabun cuci yang keras. Untuk membersihkannya Anda bisa menggunakan lerak, sampo, sabun bayi atau dry clean di laundry.
- Untuk mengeringkannya, jangan langsung terkena paparan sinar matahari. Cukup diangin-anginkan saja hingga kering.
- Sebisa mungkin jangan menyetrika batik tulis Anda. Tapi, jika kain harus disetrika, lalu tempatkan kain lain sebagai pelapis di atas kain batik tulis tersebut. Atau gunakan setrika uap dengan mengatur uap yang tidak terlalu panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar